Prepare for Independent Life

KUNJUNGAN PEJABAT KEMENDIDBUDRISTEK REPUBLIK INDONESIA

Kunjungan Pejabat Kemendikbudristek RI, yang didampingi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kemenag Riau, dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.

AKTIVITAS DI LUAR RUANGAN

Siswa Pekanbaru Lab School sedang melakukan aktivitas olah raga

Pameran Karya Autistik

Pameran Karya Anak-anak Autis di Pekanbaru.

RIAU AUTFEST

Event Apresiasi Seni dan Budaya untuk Anak Autis: Foto Bersama Panitia, Kak Seto Mulyadi, Pemerintah Daerah, Tamu Undangan dan Sponsor.

Autism Awareness Day

Naila Agnesia Riyanti saat tampil dalam peringatan Hari Autis Sedunia.

EVENT PERINGATAN HARI DISABILITAS INTERNASIONAL

Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan di Mal Pekanbaru.

SPECIAL KIDS EXPO

Anak-anak Special Bersama Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia,Ir. Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU., Dedy Corbozier, Praktisi, aktivis, dan Pemerhati Anak.

PROGRAM MAGANG DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Pekanbaru bekerjasama dengan berbagai Universitas dalam menyelenggarakan program Magang dan Praktek Kerja Lapangan.

ASEAN AUTISM GAMES

Atlet Pekanbaru Lab School turut serta dalam event olahraga bertaraf Asean.

GELAR KARYA

Kegiatan Gelar Karya Siswa untuk meningkatkan Bakat dan Minat dalam Bidang Seni dan Budaya

Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Juni 2024

PODCAST: PENANGANAN ANAK AUTIS TERUS BERKEMBANG

SORE CERIA: PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


 

Link Youtube:


PODCAST: NGOMONGIN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

SORE CERIA: RIAU AUTISM FESTIVAL 2024

Sabtu, 08 Juni 2024

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Kepala Sekolah, Pekanbaru Lab School, Pak Widiyono Javawinthsa saat menjadi narasumber di Radio Republik Indonesia, Pro2 di Program Sore Ceria, bersama host, Vega Alifia. (Jumat, 7 Juni 2024)

Dalam program sore Ceria ini, diangkat tema Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Sebelum membahas pendidikan anak berkebutuhan khusus, Pak Widi me jelaskan definisi anak berkebutuhan khusus. Menurut Pak Widi, Anak berhak khusus adalah anak yang memiliki karakeristik khusus, yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya, yang memerlukan penanganan dan layanan khusus dari orang-orang khusus supaya pertumbuhan dan perkembangannya bisa tercapai secara optimal.

Selanjutnya Pak Widi menjelaskan definisi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Menurut beliau, Pendidikan kebutuhan khusus (special needs education) adalah disiplin ilmu yang membahas tentang layanan pendidikan yang disesuaikan bagi semua anak yang mengalami hambatan belajar dan hambatan pekembangan akibat dari kebutuhan khusus tertertu baik yang bersifat temporer maupun yang besifat permanen.
Dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus ada tahapan yang perlu dilakukan:
1. Screening
2. Diagnosa, yang dilakukan oleh psikolog, dokter anak, psikiater anak, dan neurolog anak.
3. Penanganan Dini, yang dilakukan di klinik-klinik terapi, rumah sakit, maupun home visit. Penanganan pada tahapan ini disebut dengan terapi. Jenis terapi yang biasa dilakukan adalah: terapi perilaku, terapi wicara, terapi okupasi, fisioterapi, edukasi,biomedis, dan terapi lainnya)
4. Group Terapi/ Kelas transition, yang dilakukan secara klasikal dengan rasio anak dan terapis diperbesar, misal: 1:2 - 1: 4. Fungsinya adalah mempersiapkan anak untuk bisa masuk ke group besar di Intervensi Lanjut.
5. Intervensi Lanjut, yang dilakukan di sekolah. Intervensi lanjut bisa dilakukan di sekolah umum, sekolah inklusi, sekolah khusus, sekolah keterampilan, home schooling, dan bentuk penanganan lanjut lainnya.

Pak Widi menambahkan bahwa untuk memaksimalkan pencapaian kemampuan anak, Program harus dibuat secara individual dalam bentuk program pembelajaran individual, mengingat setiap anak berkebutuhan khusus unik dan berbeda, satu sama lainnya. Program yang dibuat untuk anak-anak, harus sesuai dengan kebutuhannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Program dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan dan observasi. Pemeriksaan dan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data selengkap-lengkapnya pada semua aspek tumbuh kembang anak. Hal lain yang sama pentingnya adalah evaluasi program. Program yang dusah dibuat dan dilaksanakan, harus dievaluasi secara berkala untuk melihat apakah program yang dibuat efektif atauy tidak.

Lingkungan keluarga juga menjadi faktor penting dalam proses penanganan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Semakin lingkungan memberi dukungan terhadap proses penanganan, akan lebih cepat pula proses pencapaian kemampuan baru, begitu juga sebaliknya, ketika lingkungan tidak mendukung, maka proses penanganan akan terhambat.  

Faktor penerimaan dan lingkungan sangat mempengaruhi proses penanganan anak berkebutuhan khusus. Dengan penerimaan yang tinggi, anak akan mendapatkan kasih sayang dan dukungan yang penuh dari orang tua. Lingkungan yang mendukung juga menjadi hal yang penting untuk membantu anak berkebutuhan khusus tumbuh dan berkembang secara optimal, sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat dan memperburuk kemampuan anak pada semua aspek.

Pekanbaru Lab School termasuk sekolah yang memberikan penanganan lanjut untuk anak berkebutuhan khusus. Pekanbaru Lab School memberikan layanan berupa:
1. Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus 
2. Sekolah Kesetaraan (Jenjang SD - SMA/ sederajat)
3.Sekolah Pelatihan dan Kursus
4. Penanganan Khusus berupa Shadow Teacher dan governess
5. Asrama

Mari dukung anak-anak berkebutuhan khusus menggapai potensi terbaik mereka dengan menerima dan memberikan dukungan terbaik dalam proses tumbuh kembang mereka.

Link Youtube:
https://www.youtube.com/live/d-gfwPj0jfE?si=xlPSE3PpwLoYFLVz


Rabu, 05 Juni 2024

GALERI FOTO RIAU AUTFEST 2024

RIAU AUTISM FESTIVAL (RIAU AUTFEST) 2024

Sambutan Ketua Panitia

Piagam Perhargaan diberikan kepada Pemerintah Provinsi Riau yang sudah mendukung penyelenggaraan Riau AutFest 2024

Penanggungjawab acara bersama para sponsor yang hadir.

Foto bersama, Panitia Riau AutFest 2024 bersama Kak Seto dan penanggungjawab acara













































 

Sabtu, 24 Juni 2023

Fakultas Psikologi Magister Psikologi Sains Maranatha Mengadakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat di Yayasan Pekanbaru Lab School

 

Pemberian cenderamata oleh Bapak Joseph Triyadi, S. Psi., OT (R) kepada Bapak Zakaria Eka Sahputra Sembiring, S. Th.

Program Studi Magister Psikologi Sains Universitas Kristen Maranatha Bandung mengadakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) kelompok swadana yang diselenggarakan sejak 9 Mei – 22 Juni 2023 di Yayasan Pekanbaru Lab School. Kegiatan yang diketuai oleh Ibu Dr. Jacqueline Mariae Tjandraningtyas, S.Psi., M.Si. psikolog dengan anggota pelaksana: Deci Tanner dari Surabaya, Megia Raspati Br. Ginting dari Pekanbaru, Ratnasari Desi dari Jambi, Widiyono dari Pekanbaru, dan Zakaria Eka Sahputra Sembiring, memberikan layan konseling gratis untuk karyawan, guru, dan orang tua siswa Pekanbaru Lab School.  

Program konseling yang diberikan dimaksudkan untuk membantu konseli (klien) dalam memahami kemampuan diri sendiri dalam memecahkan berbagai masalah. Metode pelaksanaan konseling dilaksanankan dengan dua moda: tatap muka dan daring (online). Konseling tatap muka dilakukan oleh mahasiswa yang berdomisili di Pekanbaru, sedangkan metode daring dilakukan oleh mahasiswa yang berasal dari luar kota Pekanbaru. Masing-masing peserta mendapatkan tiga sesi konseling.

Pak Joseph Triyadi, S. Psi., OT (R), selaku sekretaris yayasan, yang menerima perwakilan mahasiswa, mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung dan mahasiswa, atas program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di yayasan Pekanbaru Lab School. Yayasan dan sekolah terbantu oleh program ini, terutama pengurus, guru, dan orang tua yang mendapatkan program ini. “Kiranya program ini bisa terus berlanjut” pungkasnya.

Di waktu yang bersamaan, Bapak Zakaria, salah satu mahasiswa peserta program pengabdian kepada masyarakat juga menyampaikan terima kasih kepada Pekanbaru Lab School yang sudah bersedia bermitra dan kepada fakultas yang sudah memfasilitasi program ini. “Terima kasih untuk Pekanbaru Lab School yang memberikan ruang untuk saya mengabdi kepada masyarakat dalam layanan psikologi. Semoga kerjasama ini dapat memberi dampak yang baik bagi keluarga besar PLS” kata Zaka.

Di waktu yang terpisah, salah satu orang tua yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa dirinya dan keluarga merasa tertolong dengan adanya program konseling ini. Permasalahan yang selama ini dihadapi oleh dirinya dan anak, bisa mendapatkan jalan keluar. “Kalau bisa, saya mau nambah sesi konseling untuk anak saya” katanya lagi.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan pemberian cenderamata dari Pekanbaru Lab School kepada pelaksana kegiatan, yang diwakilkan oleh tiga mahasiswa yang berdomisili di Pekanbaru.  

Pertemuan pertama tim Pengabdian Kepada Masyarakat dengan mitra

 

Kamis, 14 April 2022

Perekaman dan Pencetakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA) Siswa Pekanbaru Lab School

 

Pekanbaru Lab School Turut Serta Menyukseskan Pencanangan Gerakan Bersama Untuk Penyandang Disabilitas Melalui Pendataan, Perekaman, dan Penerbitan Dokumen Kependudukan Guna Membangun Masyarakat Inklusif di Provinsi Riau dan Se Wilayah 1 Sumatra. 

Siswa Pekanbaru lab School bersama kepala sekolah, pejabat dari DPMD Dukcapil Provinsi Riau dan Disdukcapil dari 12 kabupaten/kota, dan ketua LPAI Provinsi Riau.


Di gedung Tengku Maharatu Rintis Pekanbaru (14/04/2022) siswa-siswi dan guru Pekanbaru Lab School hadir dalam rangka merekam dan menerima dokumen kependudukan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Identitas Anak (KIA). 

Acara ini terselenggara berkat kerjasama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Staf Ahli kepresidenan, dan Disdukcapil di Wilayah 1 Sumatra. Di Provinsi Riau, acara dipusatkan di Pekanbaru, bersinergi antara DPMD Dukcapil Provinsi Riau, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau, Disdukcapil dari 12 kabupaten/ kota dan anak-anak disabilitas dari berbagai sekolah, salah satunya Pekanbaru Lab School. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Amanat Undang-Undang No 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menyatakan bahwa setiap penduduk mempunyai hak untuk memperoleh dokumen kependudukan, terkhusus bagi penyandang disabilitas.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH. menyatakan bahwa pendataan, perekaman, dan pencetakan dokumen kependudukan untuk warga disabilitas ditargetkan 100% harus tercapai.

Ketua umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Profesor Dr. Seto Mulyadi, S. Psi., M. Si., psikolog yang akrab disapa Kak Seto menyatakan bahwa LPAI mendukung gerakan ini dalam rangka memenuhi hak asasi setiap orang di bidang Administrasi Kependudukan tanpa diskriminasi pelayanan publik yang profesional. “Gerakan bersama bagi penyandang disabilitas ini merupakan sinergisitas bersama untuk mewadahi penyandang disabilitas untuk mendapat layanan pendataan kependudukan. Ini merupakan pekerjaan besar bagi semua instansi dan masyarakat, gerakan afirmatif yang bertujuan khusus untuk memberikan dokumen kependudukan bagi yang kesulitan akses. Kita harus memastikan para penyandang disabilitas mendapatkan seluruh dokumen kependudukan” Kak Seto menambahkan.

Selain dihadiri oleh pejabat Disdukcapil se Provinsi Riau, acara ini juga dihadiri anak-anak disabilitas yang melakukan perekaman KTP dan KIA. Secara simbolis, serentak di 10 Provinsi, diserahkan KTP dan KIA kepada anak disabilitas. Di Riau KTP dan KIA diserahkan kepada 20 anak disabilitas. Anak-anak terlihat senang dan antusias mendapatkan dokumen kependudukan, yang diserahkan langsung oleh kepala-kepala dinas yang hadir. Kegembiraan semakin lengkap tatkala dibagikan juga goodybag kepada anak-anak.

Ihsanul Khulqi bersama Kepala Dinas PMD Dukcapil Provinsi Riau, Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru, dan Kepala Disdukcapil Kota Dumai.


Nickcool menerima Kartu Identitas Anak yang diserahkan oleh Kepala Disdukcapil Kota Dumai.


Kepala Sekolah Pekanbaru Lab School bersama Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau, dan rekan-rekan kepala sekolah luar biasa. 



Kepala Sekolah Pekanbaru Lab School bersama siswa penerima dokumen kependudukan, orangtua/ wali murid, serta LPAI Provinsi Riau.






















Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Foto saya
Pekanbaru, Riau, Indonesia
Sekolah khusus Pekanbaru Lab School berdiri pada tanggal 7 Mei 2010. Visi Pekanbaru Lab School ini adalah sebagai wadah pendidikan khusus dan layanan khusus sehingga semua mendapatkan hak layanan pendidikan dan kesempatan tumbuh dan berkembang secara maksimal. Pekanbaru Lab School mempunyai beberapa divisi, yaitu: 1) Sekolah Khusus, 2) Sekolah Kesetaraan, 3) Life Skill & Keaksaraan, 4) Taman Bacaan Masyarakat, 5) Governess & Shadow Teacher dan 6) Divisi Asrama. Penanganan pendidikan khusus dan layanan khusus yang diberikan di Pekanbaru Lab School bersifat holistik dan terintegrasi sehingga kemampuan anak bisa dikembangkan secara optimal.Pekanbaru Lab School adalah sekolah nasional yang sudah terakreditasi B. Mari kita dukung anak-anak mendapatkan layanan pendidikan terbaik sehingga mampu menggapai prestasi tertinggi dengan kemandirian hidup dan berkembangnya bakat dan minat secara maksimal.

Translate